Kamis, 09 April 2015

KONVERSI SUHU

Saya Akan Sharing Bagaiman Codingan Konversi Suhu Pada Netnbeans Visual :)

public class KonversiSuhu extends javax.swing.JFrame {
    public KonversiSuhu() {
        initComponents();


        this.setLocationRelativeTo(this.getRootPane());
    }

    public void celfa() {

        double celcius, hasil;
        try {
            if (Txt1.getText().length() == 0) {
                JOptionPane.showMessageDialog(rootPane, "Input Kosong");
                Txt1.requestFocus();
            } else {
                celcius = Double.parseDouble(Txt1.getText());
                hasil = (celcius * 1.8) + 32;
                DecimalFormat format = new DecimalFormat("#.####");
                Lbljwb1.setText(String.valueOf(format.format(hasil) + " °F "));
            }

        } catch (Exception e) {

        }
    }

    public void celke() {
        double celcius, hasil;
        try {
            if (Txt1.getText().length() == 0) {
                JOptionPane.showMessageDialog(rootPane, "Input Kosong");
                Txt1.requestFocus();
            } else {
                celcius = Double.parseDouble(Txt1.getText());
                hasil = celcius + 273;
                DecimalFormat format = new DecimalFormat("#.####");
                Lbljwb1.setText(String.valueOf(format.format(hasil) + " °K "));
            }

        } catch (Exception e) {

        }
    }

    public void celre() {

        double celcius, hasil;
        try {
            if (Txt1.getText().length() == 0) {
                JOptionPane.showMessageDialog(rootPane, "Input Kosong");
                Txt1.requestFocus();
            } else {
                celcius = Double.parseDouble(Txt1.getText());
                hasil = celcius * 0.8;
                DecimalFormat format = new DecimalFormat("#.####");
                Lbljwb1.setText(String.valueOf(format.format(hasil) + " °R "));
            }

        } catch (Exception e) {

        }
    }

    public void facel() {

        double fahrenheit, hasil;
        try {
            if (Txt2.getText().length() == 0) {
                JOptionPane.showMessageDialog(rootPane, "Input Kosong");
                Txt2.requestFocus();
            } else {
                fahrenheit = Double.parseDouble(Txt2.getText());
                hasil = (0.6 * fahrenheit) - 32;
               DecimalFormat format = new DecimalFormat("#.####");
                Lbljwb2.setText(String.valueOf(format.format(hasil)+ " °C "));
            }

        } catch (Exception e) {

        }
    }

    public void fakel() {
        double fahrenheit, hasil;
        try {
            if (Txt2.getText().length() == 0) {
                JOptionPane.showMessageDialog(rootPane, "Input Kosong");
                Txt2.requestFocus();
            } else {
                fahrenheit = Double.parseDouble(Txt2.getText());
                hasil = (0.6 * fahrenheit) - 32 + 273;
                DecimalFormat format = new DecimalFormat("#.####");
                Lbljwb2.setText(String.valueOf(format.format(hasil)+ " °K "));
            }

        } catch (Exception e) {

        }
    }

    public void fare() {
        double fahrenheit, hasil;
        try {
            if (Txt2.getText().length() == 0) {
                JOptionPane.showMessageDialog(rootPane, "Input Kosong");
                Txt2.requestFocus();
            } else {
                fahrenheit = Double.parseDouble(Txt2.getText());
                hasil = (0.4 * fahrenheit) - 32;
                DecimalFormat format = new DecimalFormat("#.####");
                Lbljwb2.setText(String.valueOf(format.format(hasil)+ " °R "));
            }

        } catch (Exception e) {

        }
    }
private void BtnkeluarActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                         
        // TODO add your handling code here:
        int jawab = javax.swing.JOptionPane.showConfirmDialog(null, " Yakin Mau Keluar ? ", " Konfirmasi ", javax.swing.JOptionPane.YES_NO_CANCEL_OPTION);
        if (jawab == 0) {
            this.dispose();
        }
    }                                        

    private void BtnhapusActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                        
        // TODO add your handling code here:
        Txt1.setText("");
        Txt2.setText("");
        Lbljwb1.setText(".....");
        Lbljwb2.setText(".....");
        Txt1.requestFocus();
    }                                       

    private void BtnFActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                    
        // TODO add your handling code here:
        celfa();

    }                                   

    private void BtnKActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                    
        // TODO add your handling code here:
        celke();
    }                                   

    private void BtnRActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                     
        // TODO add your handling code here:
        celre();
    }                                   

    private void BtnCActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                    
        // TODO add your handling code here:
        facel();
    }                                   

    private void BtnK1ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                     
        // TODO add your handling code here:
        fakel();
    }                                    

    private void BtnR1ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                     
        // TODO add your handling code here:
        fare();

    }           


Outputnya Akan tampin Seperti Ini :





                     

Tiga Jenis Proses Bisnis

Saya Mendapatkan Tugas Mencari 3 Jenis Proses Bisnis Oleh dosen Saya. Saya ingi Sharing ke kalian 3 Jenis Proses Bisnis Semoga Bermanfaat :)

 Tiga Jenis Proses Bisnis dan Teknik Pengumpulan Datmya :

1.  Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis
Teknik Pengumpulan Data :
Data Ekternal : Data Pasar, Kompetitor, komunitas, Pemasok, Pemerintah, Stakesholder
Data Internal : Laporan keuangan, kegiatan SDM, Operasional, Pemasaran
2.     Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan.
Teknik Pengumpulan Data :
1.      Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perusahaan, melalui wiraniaga dan para karyawan lainnya.
Terdapat beberapa cara yang digunakan untuk memperoleh data primer, antara lain :
1.      Survei Survei (Survey) dapat dilakukan dengan menanyakan langsung kepada sejumlah konsumen dengan pertanyaan yang sama melalui telepon, surat, atau kuisoner.Penekanan pada survei adalah APA yang konsumen lakukan.
2.      Wawancara Mendalam Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) dilakukan kepada sejumlah kecil konsumen melalui beberapa pertanyaan dengan waktu wawancara yang lebih lama dibandingkan waktu survei. Penekanan wawancara mendalam adalah mendapatkan penjelasan MENGAPA konsumen bertindak demikian.
3.      Pengamatan Pengamatan (Observation) dapat dilakukan dengan mengamati perilaku tertentu atau mencari bukti bahwa hal itu terjadi. Peneliti pemasaran sering mencatat plat nomor mobil di tempat parkir pusat perbelanjaan untuk mengetahui seberapa jauh orang tersebut mengemudi, atau ada kalanya peneliti juga memeriksa sampah orang untuk mengetahui produk apa yang mereka beli.
4.      Pengujian Terkendali Pengujian Terkendali (Controlled Experiment) dilakukan untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu (seperti iklan tertentu) terhadap suatu perilaku (seperti kemampuan untuk mengingat iklan tersebut). Pasar nyata dan ruang kelas dapat digunakan sebagai laboratorium dan mahasiswa sering menjadi subyek dalam suatu percobaan.
2.      Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain untuk dijadikan referensi tambahan yang mampu mendukung data primer.
Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah dengan mencarinya di surat kabar, buku atau internet.
Intelijen Pemasaran Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligence) digunakan untuk mengumpulkan informasi dari lingkungan luar perusahaan (terutama pesaing) yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing, tetapi membuat arus masuk dari pesaing. Istilah Intelijen Pemasaran mengacu pada berbagai kegiatan yang etis guna mendapatkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan pesaing. Kini pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi persaingan merupakan aplikasi komputer yang penting di banyak perusahaan. Istilah Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligent) atau Intelijen Persaingan (Competitive Intelligent / CI) atau Intelijen Bisnis (Business Intelligent / BI)banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan informasi mengenai pesaing. Informasi yang dikumpulkan disebut intelijen (intelligent). 5 tugas dasar bagi Intelijen Pemasaran, antara lain :
1.            Mengumpulkan Data, data pesaing dapat berupa data primer dan data sekunder.
2.            Mengevaluasi Data, data yang telah dikumpulkan harus diperiksa untuk memastikan akurasinya.
3.            Menganalisis Data, jarang data menjelaskan secara menyeluruh sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengubah data menjadi informasi.
4.            Menyimpan Informasi, informasi yang telah diubah perlu disimpan sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pengambilan kembali
5.            Menyebarluaskan Informasi, penyebarluasan informasi diperuntukkan bagi mereka yang berminat.
3.     Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekruitmen, pusat bantuan
Teknik Pengumpulan Data :
1.      Pengumpulan Data
Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan,setiap tindakan dijelaskan oleh suatu catatan data. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap transaksi internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan
2.      Manipulasi Data.
Pengklasifikasian, elemenelemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode.
3.      Penyortiran, catatancatatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data.
4.      Perhitungan, operasi matematika dan logika dilaksanakan pada elemenelemen data untuk menghasilkan elemen data tambahan.
5.      Pengikhtisaran, banyak data yang perlu disarikan menjadi bentuk total, subtotal, dan ratarata.
6.      Penyimpanan Data. Penyimpanan Data ; Setiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data disimpan dalam suatu database.
Penyiapan Dokumen ; menghasilkan output yang dipicu dalam 2 cara :
·         Oleh suatu tindakan, output yang dihasilkan jika sesuatu terjadi.

·         Oleh jadwal waktu, output yang dihasilkan pada suatu saat tertentu.
“Output tersebut dalam bentuk dokumen kertas”

Menghitung Berat Badan Dengan Menggunakan Netbeans Visual :)

Codingannya :

public class BeratBadan extends javax.swing.JFrame {

    /**
     * Creates new form BeratBadan
     */
    public BeratBadan() {
        initComponents();
    }
//Proses

    public void Hitung (){
        int tinggi;
        double berat;
        tinggi= Integer.parseInt (TxtTinggi.getText());
        berat= (tinggi-100)*0.9;
        LblBerat.setText(String.valueOf(berat));
    }
private void BtnHitungActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                         
        // TODO add your handling code here:
        Hitung();
    }      
// Perintah Hapus                                   

    private void BtnHapusActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                        
        // TODO add your handling code here:
        TxtTinggi.setText("");
        TxtNama.setText("");
        LblBerat.setText("...");
        TxtTinggi.requestFocus();
    }                                       
 // Perintah Keluar

    private void BtnCloseActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                        
        // TODO add your handling code here:
        int jawab=javax.swing.JOptionPane.showConfirmDialog
        (null, " Yakin Mau Keluar ? "," Konfirmasi ",javax.swing.JOptionPane.YES_NO_CANCEL_OPTION);
        if(jawab==0)this.dispose();

    }                            

Outputnya :






Menganalisa Proses Sertifikasi Guru

Guru dituntut untuk memiliki standar kompetensi mengajar yang oleh pemerintah diprogramkan dalam bentuk Sertifikasi Guru. Sertifikasi guru adalah proses peningkatan mutu dan uji kompetensi tenaga pendidik dalam mekanisme teknis yang telah diatur oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, yang bekerjasama dengan instansi pendidikan tinggi yang kompeten, yang diakhiri dengan pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah dinyatakan memenuhi standar profesional.

Selain mendapatkan peningkatan ilmu dan metode pengajaran juga guru yang ikut sertifikasi juga mendapatkan fasilitas dan penghasilan / tunjangan yang lebih baik. untuk bisa mengikuti uji sertifikasi dan bisa lolos itu tidak mudah. Ada banyak tahapan dan prosedur yang wajib diikuti dengan serius. Sebab bila sudah lulus sertifikasi maka guru akan mendapatkan kompensasi keilmuan, pengakuan serta peningkatan tunjangan, dengan kata lain: kesejahteraan meningkat dan ilmu pengetahuan bertambah.
Banyaknya Guru yang ikut sertifikasi tidak seiring dengan pendataan yang diberikan pemerintah kepada semua guru yang sudah ikut sertifikasi, yang mengakibatkan banyak diantara guru yang sudah ikut sertifikasi tidak mendapatkan tunjangan sertifikasi. Hal ini membuat pemerintah memberikan peraturan baru bahwa setiap guru dan tenaga pendidik yang sudah ikut atau belum sertifikasi wajib mendapatkan Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Pendidik (NUPTK). Gunanya untuk mempermudah pemerintah mendata guru-guru yang sudah sertifikasi dan guru-guru yang belum sertifikasi. Namun cara ini kurang efesien dikarnakan data yang masuk dan yang disimpan banyak yang tidak sesuai atau tidak failed.Cara ini juga sangat mempersulit para guru dikarenakan cara mendapatkan NUPTK guru harus datang langsung ke Diknas dan memberikan berkas-berkas portofolio Sertifikasinya. Serta cara ini tidak memberikan solusi yang tepat untuk menanggulangi banyaknya guru yang sertifikasi dan ingin mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Akhirnya diperbaharui kembali pendataan yang lebih spesifik lagi  terhadap guru-guru yang sudah sertifikasi dengan memberikan Nomor Registrasi Guru (NRG) berfungsi untuk mempermudah pemerintah mendata semua guru yang telah ikut sertifikasi dan ini mendapatkan tunjangan. Dari peraturan inilah dan kemajuan teknologi yang ada  akhirnya pemerintah membuat system baru yang memepermudah para guru yang telah sertifikasi dan pemerintah untuk memeberikan data dan melihat data secara akurat dan dapat dilihat kapan pun dan dimanapun dengan cara online. Program ini sering disebut “Padamu Negeri”. Program ini mewajibkan setiap guru mengaktifkan kembali NUPTK mereka yang mereka dapat dan menregistrasi NRG secara online. Hanya dengan mengisi data dan memasukkan data-data sertikasi didalam program Padamu Negeri para guru  tidak perlu lagi mengajukan tunjangan secara manual dengan adanya program ini membuat para guru lebih mudah mengajukan tunjangan sertifikasinya dan pemerintah dapat melihat secara langsung data-data guru yang ingin mendapatkan tunjangan sertifikasi dengan mudah pula. Cara ini cukup efesien untuk mendata guru-guru yang ikut sertifikasi karena pemerintah dapat melihat langsung data para guru dengan mudah dan cepat. Serta dapat melihat guru yang harus mendapatkan tunjangan sertifikasi, Apakah telah mengajar selama 24 jam atau tidak. Kekurangan dari program ini adalah masih banyak diantara guru-guru yang ikut sertifikasi yang belum mengerti menggunakan internet.