PRA SKRIPSI
SISTEM INFORMASI RAWAT INAP
KLINIK BERSALIN KASIH BUNDA PALEMBANG
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Nama :
Rizka permata (13540252)
Syahdat Afrianto (
13540263)
Dosen Pembimbing :
Isnani, M.Kom
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN FATAH PALEMBANG
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PALEMBANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi merupakan prosedur pemprosesan data
berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan
prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif
untuk mendukung proses pengembalian keputusan manajemen. System informasi saat
ini merupakan sumber daya alam utama, yang mempunyai nilai strategis dan
mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama
sebuah organisasi dalam menyongsong era informasi ini. Di bidang kesehatan
terutama Klinik sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan
kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Maka diperlukan suatu alat bantu yang memiliki tingkat
kecepatan perhitungan dan penyampaian data yang tinggi. Alat bantu tersebut
merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Dalam
penanganan sistem informasi ini, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah menilai
biaya yang dikeluarkan. Jika hal tersebut dikerjakan dengan tangan (secara
manual), tentu akan memakan waktu, biaya dan tenaga. Untuk menghindari hal
tersebut, akan lebih baik jika digunakan sistem komputerisasi.Contohnya di
klinik yang hampir setiap harinya bisa di pastikan 25 atau lebih orang
melakukan pengobatan atau hanya sekedar konsul, dapat di bayangkan apabila
dalam mengurus administrasinya dengan cara manual pasti kita kan sangat
kerepotan. Maka dari itu sangat diperlukan bagi rumah sakit jaman sekarang
untuk menggunakan sistem informasi yang lebih canggih, sehingga bisa menghemat
tenaga, waktu dan tentu saja pengeluaran klinik tersebut dan sudah pasti klinik
tersebut akan memenuhi standarisasi pelayanan klinik internasional.
Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas manejemen rawat
inap pada Klinik Bersalin Kasih Bunda Palembang perlu adanya sebuah sistem
informasi baru yang dapat menangani masalah pendaftaran pasien, pemilihan
kamar, pemilihan dokter, dan yang mampu melakukan proses perhitungan biaya
kamar dan biaya dokter, serta memberikan laporan rawat inap yang cepat, tepat,
dan akurat. Berdasarkan penjelasan tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Sistem Informasi Rawat Inap Klinik Bersalin Kasih
Bunda Palembang”.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
- Untuk
meningkatkan keamanan terhadap data-data administrasi atau data-data
mengenai pasien rawat inap dengan memberikan hal akses dari sistem
informasi yang dibuat.
- Untuk
mengkomputerisasikan data-data yang masih bersifat manual.
- Mempermudah
dalam melaporkan data-data mengenai pasien rawat inap yang terdapat pada
Klinik Muhammadiyah Desa Keguyung Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.
- Memberikan
informasi data pasien rawat inap pada setiap bagian yang membutuhkan di
Klinik Muhammadiyah Desa Keguyung Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.
1.2.2 Manfaat
Manfaat
yang diharapkan dalam pembuatan aplikasi sisteminformasi rawat inap ini adalah
sebagai berikut:
- Pegawai dapat mengetahui
data-data pasien dengan cepat dan mudah.
- Pegawai
dapat melakukan proses perhitungan biaya kamar dan jasa dokter dengan
tepat, walaupun pasien pernah pindah kamar, ataupun pindah dokter.
- Pihak
rumah sakit dapat mengetahui rekap pasien yang ditangani oleh
masing-masing dokter.
- Pihak rumah sakit mendapatkan
laporan data pasien.
1.3 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas
informasi sebelum dan sesudah pegembangan sistem informasi rawat inap pelayanan
penyakit dalam guna mendukung keputusan manajemen pelayanan di Klinik
Muhammadiyah Keduyung Laren Lamongan.
1.4 Batasan Masalah
Batasan
masalah pada Sistem adalah sebagai berikut :
- Pengguna
Sistem ini hanya pegawai di bagian rawat inap.
- Proses
rawat inap hanya berisi tentang pendaftaran, pemilihan dokter, dan pemilihan
kamar.
- Laporan
yang dihasilkan meliputi laporan data pasien, biaya jasa dokter, dan sewa
kamar.
- Sistem
ini hanya menangani proses rawat inap.
- Sistem
ini tidak Online melainkan Ofline atau berbasis desktop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian sistem informasi
Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan
dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang
saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang
berharga bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8).
2.1.1 Databases
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari
suatuorganisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan
secaraterintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga
mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
2.1.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram atau sering disingkat DFD adalah
perangkat-perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga
memungkinkan penganalis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual
sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling berkaitan.
2.1.3 Apache
Apache merupakan salah satu web server yang ketangguhannya
telah teruji serta sifat dari apache yang free dan open source. Web server
adalah suatu server internet yang menggunakan protocol HTTP untuk melayani
semua proses pentransferan data. Web server melihat hubungan dengan internet
dan semua menuggu perintah atau permintaan dari web browser akan HTML atau
dokumen.
2.1.4 Sistem Manajemen Basis Data
Database Management System (DBMS)
adalah suatu sistem piranti lunak
yang
menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,
membuat,
memelihara, mengendalikan dan menangani seluruh akses terhadap database. Hal
tersebut dapat diperkuat oleh Heriyanto (2004:4) yang menyatakan
bahwa
Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) merupakan perangkat lunak untuk
mendefinisikan,
menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis
data.
Fungsi sistem manajemen basis data yang palin penting adalah menyediakan
basis
untuk sistem informasi menejemen.
Tujuan utama dalam manajemen sistem basis data
adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan
dan pengambilan data dari basis data. Tujuan lain dari sistem manajemen basis
data
antara
lain :
1.
Menghindari redudansi dan rekonsistensi data
2.
Menghindari kesulitan pengaksesan data
3.
Menghindari isolasi data
4.
Menghindari terjadinya anomali pengaksesan konkuren
5.
Menghindari masalah-masalah keamanan
6.
Menghindari masalah-masalah integritas
2.1.5 Database MySQL
MySQL merupakan sistem
manajemen database yang bersifat open source yang dikhususkan
untuk pengembangan aplikasi berbasis web. Menurut Simarmata dan Paryudi
(2006:29), MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relational (RDBMS)
yang digunakan untuk pengelolaan database pada beberapa situs web.
Software MySQL terdiri dari MySQL server.
Beberapa
alasan dalam memilih MySQL adalah:
1.
Kecepatan
2.
Kemudahan Penggunaan
3.
Biaya
4.
Dukungan Bahasa Query
5.
Kapabilitas
6.
Konektivitas dan keamanan
7.
Portabilitas
8.
Distribusi Terbuka
2.1.6 Entity Relational Diagram (ERD)
Menurut Pressman (2002 :360), Diagram Entity
Relational Diagram (ERD) adalah notasi yang digunakan untuk melakukan
aktivitas pemodelan data. Tujuan utama dari Entity Relational Diagram
(ERD) adalah mewakili objek data dan hubungan mereka. Komponen
utama identifikasi untuk Entity Relational Diagram (ERD) berupa :
1. Entitas,
adalah
representasi dari hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh
perangkat lunak, dengan informasi gabungan dapat diartikan sesuatu yang
memiliki sejumlah sifat atau atribut yang berbeda. Objek data 13 diwakili oleh
sebuah persegi panjang yang diberi label. Objek data dihubungkan satu dengan
yang lainnya, hubungan itu ditentukan oleh konteks masalah yang sedang
dianalisis.
Objek data dapat berupa :
a. Entitas
eksternal (misal semua yang menghasilkan informasi)
b. Benda
(berupa laporan)
c. Tempat
(misal gudang) dan sebagainya
2. Atribut,
menentukan
properti suatu objek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang
berbeda. Atribut dapat digunakan untuk :
a. Menamai
sebuah contoh dari objek data
b. Menggambarkan
contoh
c. Membuat
referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lainSatu atribut atau lebih
didefenisikan sebagai sebuah pengidentifikasi, dimana atribut pengidentifikasi
akan menjadi sebuah kunci untuk menemukan sebuah objek dari objek data.
3. Relationship,
hubungan
ditunjukkan dengan garis yang diberi label yang menghubungkan objek. Sambungan
antara data dan objek dan hubungan dibangun dengan menggunakan berbagai simbol
khusus yang menunjukan kardinalitas dan modalitas.
4. Link,
yaitu
tanda garis yang digunakan untuk menghubungkan komponen - komponen ERD.
2.2
Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem
(Kadir, 1999, hal:40) terdiri atas sederetan kegiatan yang dapat dikelompokkan
menjadi beberapa tahapan. Ada berbagai pembagian tahapan dalam pengembangan
sistem, yaitu :
a.
Metodologi yang disebut waterfall atau air terjun yang
membagi daur hidup pengembangan sistem menjadi 6 tahapan: konsepsi,
pendahuluan, analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian. Universitas
Sumatera Utara
b.
Mc Leod mengemukakan tahapan: perencanaan, analisis,
perancangan dan implementasi.
c.
Fabbri dan Schwab membaginya menjadi 5 tahapan: studi kelayakan,
rencana pendahuluan, analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi
sistem.
2.2.1 Tahapan Studi
Kelayakan
Pada tahapan studi
kelayakan, identifikasi terhadap kebutuhan sistem baru mulai dilakukan.
Identifikasi tidak hanya didasarkan oleh kebutuhan-kebutuhan baru yang
dikehendaki oleh manajemen (yang selama ini belum terpenuhi), tetapi juga harus
memperhatikan kebutuhan pada sistem yang sudah ada, baik sistem manual maupun
sistem otomasi. (Kadir, 1999, hal:40).
2.2.2 Tahapan
Rencana Pendahuluan
Pada rencana
pendahuluan menentukan lingkup proyek atau sistem yang akan ditangani. Hal ini
digunakan untuk mementukan jadwal proyek. Adapun lingkup sistem yang ditangani
dijabarkan dalam bentuk DFD konteks (atau sering disebut juga diagram konteks).
DFD (Data Flow Diagram) sering diterjemahkan menjadi diagram aliran
data. DAD merupakan alat yang biasa dipakai untuk mendokumentasikan proses
dalam sistem. (Kadir, 1999, hal:40).
2.2.3 Tahapan
Analisis Sistem
Pada tahapan
analisis sistem, analis sistem (orang yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan sistem secara menyeluruh) sering berdialog dengan pengguna untuk
memperoleh informasi detail kebutuhan pengguna. Pengumpulan kebutuhan pengguna
biasa dilakukan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. (Kadir, 1999,
hal:41).
2.2.4 Tahapan
Perancangan sistem
Tahapan perancangan
sistem dibagi menjadi dua bagian:
Perancangan database
merupakan langkah untuk menentukan database yang diharapkan dapat
mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Rancangan yang lain berupa rancangan
laporan. Suatu aplikasi umumnya melibatkan banyak laporan, dan tentu saja macam
laporan sangat ditentukan oleh kebutuhan pengguna. (Kadir, 1999, hal:61).
2.2.5
Tahapan Implementasi Sistem
Tahapan implementasi
sistem mencakup pengkodean program, pengujian program, pemasangan program, dan
juga pelatihan kepada pengguna. (Kadir, 1999, hal:61). 1. perancangan database,
dan 2. perancangan proses.
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1.
DFD (Data Flow Diagram)
3.2.
Input Dan Output Data
3.3 ERD ( Entity
Relational Diagram)
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat
diambil setelah tahapan – tahapan yang dilalui untuk menyelesaikan sistem
informasi kesehatan ibu, anak, dan pasangan usia subur untuk memonitoring
kesehatan ibu dan anak, adalah sebagai berikut:
1. Dalam
pengelolaan data pasien di klinik bersalin Kasih Bunda masih menggunakan
pencatatan yang manual yaitu pencatatan di buku. Hal tersebut mengakibatkan
resiko yang sangat besar,dan mengurangi pelayanan yang diberikan kepada pasien.
2. Beberapa
kelebihan dari sistem yang terkomputersasi dibandingkan dengan pencatatan
secara manual di buku :
a.
Dalam pengelolaan data dapat
dilakukan dengan mudah, sehingga mempercepat waktu pengelolaan data.
b.
Proses pencarian data dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat, sehingga mempersingkat waktu tunggu pasien.
c.
Memudahkan dalam pembuatan
laporan data pasien, khususnya laporan ibu dan anak yang akan di laporkan kepad
IBII, Puskesmas, dan Dinas kesehatan setempat.
d.
Tinggat keamanan data yang
disimpan menjadi tinggi, karena dilengkapi dengan verifikasi pengguna.
4.2 Saran
Sistem infomasi kesehatan ini telah
dibuat dengan usaha, dan upaya yang telah dimiliki, akan tetapi masih banyak
kekurangan di dalam sistem ini, maka agar aplikasi ini lebih sempurna, penulis
memberikan saran sebagai berikut :
1.
Sistem informasi kesehatan
yang dibuat masih terbatas pada pengelolaan data pasien dalam skala kecil yaitu
rumah sakit bersalin permata adinda saja, diharapkan kedepannya sistem ini
dapat dikembangkan dan dapat mencangkup wilayah yang lebih luas lagi dan
terkoneksi dengan internet antar rumah sakit bersalin.
2.
Sistem ini masih terbatas
pada pengelolaan pasien rawat jalan, diharapkan kedepannya dapat dibuat
pengelolaan pasien rawat inap.
3.
Untuk menyempurnakan sistem
ini, dibutuhkan chart untuk melihat pelayanan yang diberikan kepada ibu dan
anak, dan untuk mengetahui perkembangan kesehatan balita.
4.
Sistem informasi ini
diharapkan dapat dikembangkan dengan bahasa pemograman lain, misalnya dengan
java, asp, atau framework seperti codeigniter.
5.
Penyusun menyadari dalam
pembuatan sistem informasi ini, masih banyak kekurangan, dari segi penulisan,
pembuatan sistem, dan desain yang dibuat,oleh karena itu diharapkan kritik dan
saran.
DAFTAR
PUSTAKA
Heriyanto,
B, 2004, Sistem Manajemen Basis Data, Bandung : Penerbit Informatika.
Indrajani,
2011, Perencanaan Basis Data dalam All in 1, Jakarta : elex Media Komputindo.
Maria
K, Taufik W dan Budianto M, 2006, Analsis dan Perancangan Basis Data
pada
Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Internasional Bintaro, Jakarta
:Universitas Bina Nusantara.
Nazir,
M, 2003, Metode Penelitian, Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.
Nugroho,
A, 2004, Konsep Pengembangan system basis data, Bandung : Informatika
Bandung.
Nugroho,
A, 2011, Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data, Yogyakarta :
Penerbit Andi
Pressman,
Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak Buku 1, Yogyakarta : Andi.
Rasdiyanti,
2008, Pengembangan Database Sarana Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan
di Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Semarang : Universitas
Diponegoro.
Simarmata
& Paryudi, 2006, Basis Data, Yogyakarta : Penerbit Andi
Yuhefizar,
2008, Database Manajemen Menggunakan Ms. Access 2003, Jakarta : Elexmedia
Komputindo