Rabu, 17 Desember 2014

Menurunkan Berat Badan tanpa Diet

Ketika ingin menurunkan berat badan, pastilah yang ada di pikiran kita adalah dengan cara diet. Namun tahukah anda bahwa untuk menurunkan berat bedan tidak melulu harus dengan diet?
Jadwal kegiatan sehari-hari yang super sibuk tentunya akan menyulitkan kita bila harus diet dan berolahraga. Memang benar bahwa diet dan olahraga bisa membantu dalam menurunkan berat badan hingga beberapa kilogram dalam waktu yang singkat, namun penurunan berat badan ini hanyalah bersifat sementara. Nantinya, ketika kita sudah berhenti dari program diet yang dijalankan, maka akan ada kemungkinan berat badan yang sudah hilang akan kembali lagi.
Ini adalah sedikit kesalahpahaman bahwa untuk bisa menurunkan berat badan hanya bisa dicapai dengan cara diet ketat atau berolahraga ketat. Jadi bagaimana cara menerunkan berat badan tanpa diet? Mengikuti gaya hidup sehat adalah sama pentingnya untuk menjaga berat badan yang ideal.
Seorang psikolog Cornell mengatakan bahwa kita bisa menurunkan berat badan tanpa harus bekerja keras. Idenya, seperti yang dilaporkan Los Angeles Times, adalah membuat beberapa perubahan yang dikelola untuk lingkungan kita daripada diri kita sendiri.
“Apa yang kami temukan berulang adalah bahwa membuat satu perubahan kecil, seperti makan dari piring yang lebih kecil menyebabkan penurunan berat badan kecil, dan kemudian hal ini dapat memicu lebih banyak perubahan,” kata peneliti Dr. Brian Wansink, seperti dilansir laman Fox News, Senin (27/10).
Memilih piring yang lebih kecil adalah salah satu dari beberapa pilihan yang Wansink kemukakan dalam sebuah buku baru, Slim by Design: Mindless Eating Solutions for Everyday Life. Kita juga bisa mencoba menyingkirkan sekantong keripik atau kotak sereal di meja kita dan menggantinya dengan semangkuk buah.

Belajar Bikin Skripsi Tugas Basis Data



PRA SKRIPSI
SISTEM INFORMASI RAWAT INAP KLINIK  BERSALIN KASIH BUNDA PALEMBANG



Disusun Oleh  :
Kelompok 6
Nama                           :
Rizka permata             (13540252)
Susanti                        ( 13540262)
Syahdat Afrianto        ( 13540263)
Dosen Pembimbing     :           Isnani, M.Kom


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PALEMBANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi merupakan prosedur pemprosesan data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengembalian keputusan manajemen. System informasi saat ini merupakan sumber daya alam utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era informasi ini. Di bidang kesehatan terutama Klinik sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Maka diperlukan suatu alat bantu yang memiliki tingkat kecepatan perhitungan dan penyampaian data yang tinggi. Alat bantu tersebut merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Dalam penanganan sistem informasi ini, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah menilai biaya yang dikeluarkan. Jika hal tersebut dikerjakan dengan tangan (secara manual), tentu akan memakan waktu, biaya dan tenaga. Untuk menghindari hal tersebut, akan lebih baik jika digunakan sistem komputerisasi.Contohnya di klinik yang hampir setiap harinya bisa di pastikan 25 atau lebih orang melakukan pengobatan atau hanya sekedar konsul, dapat di bayangkan apabila dalam mengurus administrasinya dengan cara manual pasti kita kan sangat kerepotan. Maka dari itu sangat diperlukan bagi rumah sakit jaman sekarang untuk menggunakan sistem informasi yang lebih canggih, sehingga bisa menghemat tenaga, waktu dan tentu saja pengeluaran klinik tersebut dan sudah pasti klinik tersebut akan memenuhi standarisasi pelayanan klinik internasional.
Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas manejemen rawat inap pada Klinik Bersalin Kasih Bunda Palembang perlu adanya sebuah sistem informasi baru yang dapat menangani masalah pendaftaran pasien, pemilihan kamar, pemilihan dokter, dan yang mampu melakukan proses perhitungan biaya kamar dan biaya dokter, serta memberikan laporan rawat inap yang cepat, tepat, dan akurat. Berdasarkan penjelasan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Sistem Informasi Rawat Inap Klinik Bersalin Kasih Bunda Palembang”.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
  • Untuk meningkatkan keamanan terhadap data-data administrasi atau data-data mengenai pasien rawat inap dengan memberikan hal akses dari sistem informasi yang dibuat.
  • Untuk mengkomputerisasikan data-data yang masih bersifat manual.
  • Mempermudah dalam melaporkan data-data mengenai pasien rawat inap yang terdapat pada Klinik Muhammadiyah Desa Keguyung Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.
  • Memberikan informasi data pasien rawat inap pada setiap bagian yang membutuhkan di Klinik Muhammadiyah Desa Keguyung Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.
1.2.2 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan aplikasi sisteminformasi rawat inap ini adalah sebagai berikut:
  1.  Pegawai dapat mengetahui data-data pasien dengan cepat dan mudah.
  2. Pegawai dapat melakukan proses perhitungan biaya kamar dan jasa dokter dengan tepat, walaupun pasien pernah pindah kamar, ataupun pindah dokter.
  3. Pihak rumah sakit dapat mengetahui rekap pasien yang ditangani oleh masing-masing dokter. 
  4.  Pihak rumah sakit mendapatkan laporan data pasien.
1.3 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas informasi sebelum dan sesudah pegembangan sistem informasi rawat inap pelayanan penyakit dalam guna mendukung keputusan manajemen pelayanan di Klinik Muhammadiyah Keduyung Laren Lamongan.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah pada Sistem adalah sebagai berikut :
  1. Pengguna Sistem ini hanya pegawai di bagian rawat inap.
  2. Proses rawat inap hanya berisi tentang pendaftaran, pemilihan dokter, dan pemilihan kamar.
  3. Laporan yang dihasilkan meliputi laporan data pasien, biaya jasa dokter, dan sewa kamar.
  4. Sistem ini hanya menangani proses rawat inap.
  5. Sistem ini tidak Online melainkan Ofline atau berbasis desktop.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian sistem informasi
Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8).
2.1.1 Databases
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatuorganisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secaraterintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
2.1.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram atau sering disingkat DFD adalah perangkat-perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan penganalis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling berkaitan.


2.1.3 Apache
Apache merupakan salah satu web server yang ketangguhannya telah teruji serta sifat dari apache yang free dan open source. Web server adalah suatu server internet yang menggunakan protocol HTTP untuk melayani semua proses pentransferan data. Web server melihat hubungan dengan internet dan semua menuggu perintah atau permintaan dari web browser akan HTML atau dokumen.
2.1.4 Sistem Manajemen Basis Data

Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem piranti lunak
yang menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,
membuat, memelihara, mengendalikan dan menangani seluruh akses terhadap database. Hal tersebut dapat diperkuat oleh Heriyanto (2004:4) yang menyatakan
bahwa Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) merupakan perangkat lunak untuk
mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis
data. Fungsi sistem manajemen basis data yang palin penting adalah menyediakan
basis untuk sistem informasi menejemen.
Tujuan utama dalam manajemen sistem basis data adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari basis data. Tujuan lain dari sistem manajemen basis data
antara lain :
1. Menghindari redudansi dan rekonsistensi data
2. Menghindari kesulitan pengaksesan data
3. Menghindari isolasi data
4. Menghindari terjadinya anomali pengaksesan konkuren
5. Menghindari masalah-masalah keamanan
6. Menghindari masalah-masalah integritas

2.1.5 Database MySQL

MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat open source yang dikhususkan untuk pengembangan aplikasi berbasis web. Menurut Simarmata dan Paryudi (2006:29), MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relational (RDBMS) yang digunakan untuk pengelolaan database pada beberapa situs web. Software MySQL terdiri dari MySQL server.
Beberapa alasan dalam memilih MySQL adalah:
1. Kecepatan
2. Kemudahan Penggunaan
3. Biaya
4. Dukungan Bahasa Query
5. Kapabilitas
6. Konektivitas dan keamanan
7. Portabilitas
8. Distribusi Terbuka


2.1.6 Entity Relational Diagram (ERD)

Menurut Pressman (2002 :360), Diagram Entity Relational Diagram (ERD) adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Tujuan utama dari Entity Relational Diagram (ERD) adalah mewakili objek data dan hubungan mereka. Komponen utama identifikasi untuk Entity Relational Diagram (ERD) berupa :

1.      Entitas, adalah representasi dari hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak, dengan informasi gabungan dapat diartikan sesuatu yang memiliki sejumlah sifat atau atribut yang berbeda. Objek data 13 diwakili oleh sebuah persegi panjang yang diberi label. Objek data dihubungkan satu dengan yang lainnya, hubungan itu ditentukan oleh konteks masalah yang sedang dianalisis.
Objek data dapat berupa :
a.       Entitas eksternal (misal semua yang menghasilkan informasi)
b.      Benda (berupa laporan)
c.       Tempat (misal gudang) dan sebagainya

2.      Atribut, menentukan properti suatu objek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda. Atribut dapat digunakan untuk :
a.       Menamai sebuah contoh dari objek data
b.      Menggambarkan contoh
c.       Membuat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lainSatu atribut atau lebih didefenisikan sebagai sebuah pengidentifikasi, dimana atribut pengidentifikasi akan menjadi sebuah kunci untuk menemukan sebuah objek dari objek data.

3.      Relationship, hubungan ditunjukkan dengan garis yang diberi label yang menghubungkan objek. Sambungan antara data dan objek dan hubungan dibangun dengan menggunakan berbagai simbol khusus yang menunjukan kardinalitas dan modalitas.

4.      Link, yaitu tanda garis yang digunakan untuk menghubungkan komponen - komponen ERD.

2.2  Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (Kadir, 1999, hal:40) terdiri atas sederetan kegiatan yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahapan. Ada berbagai pembagian tahapan dalam pengembangan sistem, yaitu :
a.       Metodologi yang disebut waterfall atau air terjun yang membagi daur hidup pengembangan sistem menjadi 6 tahapan: konsepsi, pendahuluan, analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian. Universitas Sumatera Utara
b.      Mc Leod mengemukakan tahapan: perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi.
c.       Fabbri dan Schwab membaginya menjadi 5 tahapan: studi kelayakan, rencana pendahuluan, analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem.

2.2.1 Tahapan Studi Kelayakan

Pada tahapan studi kelayakan, identifikasi terhadap kebutuhan sistem baru mulai dilakukan. Identifikasi tidak hanya didasarkan oleh kebutuhan-kebutuhan baru yang dikehendaki oleh manajemen (yang selama ini belum terpenuhi), tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan pada sistem yang sudah ada, baik sistem manual maupun sistem otomasi. (Kadir, 1999, hal:40).

2.2.2 Tahapan Rencana Pendahuluan

Pada rencana pendahuluan menentukan lingkup proyek atau sistem yang akan ditangani. Hal ini digunakan untuk mementukan jadwal proyek. Adapun lingkup sistem yang ditangani dijabarkan dalam bentuk DFD konteks (atau sering disebut juga diagram konteks). DFD (Data Flow Diagram) sering diterjemahkan menjadi diagram aliran data. DAD merupakan alat yang biasa dipakai untuk mendokumentasikan proses dalam sistem. (Kadir, 1999, hal:40).

2.2.3 Tahapan Analisis Sistem
Pada tahapan analisis sistem, analis sistem (orang yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem secara menyeluruh) sering berdialog dengan pengguna untuk memperoleh informasi detail kebutuhan pengguna. Pengumpulan kebutuhan pengguna biasa dilakukan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. (Kadir, 1999, hal:41).

2.2.4 Tahapan Perancangan sistem
Tahapan perancangan sistem dibagi menjadi dua bagian:
Perancangan database merupakan langkah untuk menentukan database yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Rancangan yang lain berupa rancangan laporan. Suatu aplikasi umumnya melibatkan banyak laporan, dan tentu saja macam laporan sangat ditentukan oleh kebutuhan pengguna. (Kadir, 1999, hal:61).
2.2.5        Tahapan Implementasi Sistem
Tahapan implementasi sistem mencakup pengkodean program, pengujian program, pemasangan program, dan juga pelatihan kepada pengguna. (Kadir, 1999, hal:61). 1. perancangan database, dan 2. perancangan proses.


BAB III
PERANCANGAN SISTEM
            3.1. DFD (Data Flow Diagram)



                3.2. Input Dan Output Data



3.3 ERD ( Entity Relational Diagram)


         
BAB IV
PENUTUP
            4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah tahapan – tahapan yang dilalui untuk menyelesaikan sistem informasi kesehatan ibu, anak, dan pasangan usia subur untuk memonitoring kesehatan ibu dan anak, adalah sebagai berikut:
1.      Dalam pengelolaan data pasien di klinik bersalin Kasih Bunda masih menggunakan pencatatan yang manual yaitu pencatatan di buku. Hal tersebut mengakibatkan resiko yang sangat besar,dan mengurangi pelayanan yang diberikan kepada pasien.
2.      Beberapa kelebihan dari sistem yang terkomputersasi dibandingkan dengan pencatatan secara manual di buku :
a.       Dalam pengelolaan data dapat dilakukan dengan mudah, sehingga mempercepat waktu pengelolaan data.
b.      Proses pencarian data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, sehingga mempersingkat waktu tunggu pasien.
c.       Memudahkan dalam pembuatan laporan data pasien, khususnya laporan ibu dan anak yang akan di laporkan kepad IBII, Puskesmas, dan Dinas kesehatan setempat.
d.      Tinggat keamanan data yang disimpan menjadi tinggi, karena dilengkapi dengan verifikasi pengguna.

4.2 Saran

Sistem infomasi kesehatan ini telah dibuat dengan usaha, dan upaya yang telah dimiliki, akan tetapi masih banyak kekurangan di dalam sistem ini, maka agar aplikasi ini lebih sempurna, penulis memberikan saran sebagai berikut :
1.      Sistem informasi kesehatan yang dibuat masih terbatas pada pengelolaan data pasien dalam skala kecil yaitu rumah sakit bersalin permata adinda saja, diharapkan kedepannya sistem ini dapat dikembangkan dan dapat mencangkup wilayah yang lebih luas lagi dan terkoneksi dengan internet antar rumah sakit bersalin.
2.      Sistem ini masih terbatas pada pengelolaan pasien rawat jalan, diharapkan kedepannya dapat dibuat pengelolaan pasien rawat inap.
3.      Untuk menyempurnakan sistem ini, dibutuhkan chart untuk melihat pelayanan yang diberikan kepada ibu dan anak, dan untuk mengetahui perkembangan kesehatan balita.
4.      Sistem informasi ini diharapkan dapat dikembangkan dengan bahasa pemograman lain, misalnya dengan java, asp, atau framework seperti codeigniter.
5.      Penyusun menyadari dalam pembuatan sistem informasi ini, masih banyak kekurangan, dari segi penulisan, pembuatan sistem, dan desain yang dibuat,oleh karena itu diharapkan kritik dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Heriyanto, B, 2004, Sistem Manajemen Basis Data, Bandung : Penerbit Informatika.
Indrajani, 2011, Perencanaan Basis Data dalam All in 1, Jakarta : elex Media Komputindo.
Maria K, Taufik W dan Budianto M, 2006, Analsis dan Perancangan Basis Data
pada Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Internasional Bintaro, Jakarta :Universitas Bina Nusantara.
Nazir, M, 2003, Metode Penelitian, Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.
Nugroho, A, 2004, Konsep Pengembangan system basis data, Bandung : Informatika Bandung.
Nugroho, A, 2011, Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data, Yogyakarta : Penerbit Andi
Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak Buku 1, Yogyakarta : Andi.
Rasdiyanti, 2008, Pengembangan Database Sarana Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Semarang : Universitas Diponegoro.
Simarmata & Paryudi, 2006, Basis Data, Yogyakarta : Penerbit Andi
Yuhefizar, 2008, Database Manajemen Menggunakan Ms. Access 2003, Jakarta : Elexmedia Komputindo